Minggu, 08 Mei 2011

Sajak Sebatang Lilin (Sajak Untuk Mama III)


Sebatang lilin tegak di atas meja sunyi
hilang asap
sumbunya menghitam jelaga, menunduk
menuding lantai hati
menyisakan ingatan pada leret-leret terang
pada semasa kelam

Tetesnya menjadi catatan beku pada hati
pada ceria tak terperi
pada masa penuh tawa canda
pada kala penuh warna
sebelum terbaring diam di tanah sunyi
Ah, aku masih ingin berbagi kelam
agar darahku tak berhenti di nadi

Sebatang lilin kembali ke wujud asli
diam abadi

Mama,
anakmu tak juga berhenti merindui


Kaki Merapi, 8 mei 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar