Aku dan pergulatanku menyusupi celah-celah kehidupan yang membawaku dalam kembara yang tak mengenal jeda. Baru kumengerti bahwa sunyi adalah belati berkarat yang mampu membawa sekarat...
Minggu, 08 Mei 2011
Sajak Sebatang Lilin (Sajak Untuk Mama III)
Sebatang lilin tegak di atas meja sunyi
hilang asap
sumbunya menghitam jelaga, menunduk
menuding lantai hati
menyisakan ingatan pada leret-leret terang
pada semasa kelam
Tetesnya menjadi catatan beku pada hati
pada ceria tak terperi
pada masa penuh tawa canda
pada kala penuh warna
sebelum terbaring diam di tanah sunyi
Ah, aku masih ingin berbagi kelam
agar darahku tak berhenti di nadi
Sebatang lilin kembali ke wujud asli
diam abadi
Mama,
anakmu tak juga berhenti merindui
Kaki Merapi, 8 mei 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar