Senin, 03 Januari 2011

Renjana II


Terkadang tanyaku tertelan kosong
pada hadirmu serupa bayang di sudut
batinku yang remang
Pernah kau tuang anggur pada bilah
cawanku yang kusam
dan kuhirup aroma renjana dari gigir malam
aku menggigil
melayang

Potret bayangmu masih terpajang
pada detak nadi yang mengejang
mengiang dalam telinga dinding yang
tak mau usang
Desah angin membisik di kepala
"Rindumu pada bayang
serupa renjana di taman terlarang."



Lereng Merapi, Januari 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar