Rabu, 16 November 2011

Kawan Baru

Kemarin kita bertemu, masih kukenali wajahmu.
tapi, benar kaukah itu? jasmu licin berkilat,
berbahan kain yang mungkin permeter tak terbeli gajiku sebulan
sepatumu sungguh berkilau
rasanya bisa untuk ku bercermin
rambutmu tak lagi ikal
ntah minyak apa yang mampu melurus licinkannya

Belum sempat kubuka mulutku
kau tlah menyapaku dengan suara baritonmu
yang khas
senyum lebar dan sorot mata hangat
jabat tangan erat bersahabat
kaupun tak segan berakrab dengan orangorang yang menyapamu

kau memang kawanku yang dulu
sidangsidang, talkshow, seremoniseremoni
rupanya tak kuasa menembus dinding idealisme
yang dulu kukuh di dadamu

"kau hebat kawan, tetap lembah manah
pada orangorang pinggiran" kataku
"karena mereka sumber uang tak terbatas,
proyek madu untuk hidup sepertiku ini" tukasmu
Aih...


Kaki Merapi, 16 November 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar