senja menyapa, hadirkan angin pada rambutmu
sentakkan buncah pada kolam hasrat yang tibatiba
bergolak oleh lompat anakanak bermain air
aroma tubuhmu bangunkan beribu letup
di simpulsimpul syaraf
seakan adonan bubur pada titik didihnya
tanpa suara
aku terenjana
sejenak aku mabuk pada kilat kerling
merencah kepala; membawaku pada kemarau
dengan sungaisungai menadahkan tangan
dan tanahtanah rekah tengadah
berkata kepada langit, "cucurkan hujan pembasuh luka"
hening
kerontang sudah ilalang di ladang
tempat kita dulu bersua pandang
jejakmu dan jejakku tak lagi nampak bersilangan
karna debu dan layu dedaunan
lewat masa berganti
belati ini tak pernah mau berhenti
menusukkan sunyi
Kaki Merapi, 20 Oktober 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar