tadi kita jumpa di simpang lama, lusuh
wajahmu kuyu dan tirus, tulang pipi pongah menantang,
dan matamu meringkuk namun sorotmu tak
hilang garang
kujabat belulang jemarimu
gemeretak merobek udara
menusukkan butiran pasir di dadaku
kau tersenyum tipis,
tak kupahami lagi arti
ingatan berkelebat bertahun silam
tegap sosokmu dengan dada bidang
senyummu mentari pagi dan gurat saga senja
kita berbaku kata, saling canda
waktu memang tak punya perasaan
melindas apapun yang ada
mengganti tanpa bertanya
tanpa tawar menawar
bhusss...
seperti tukang sulap menjadikan bunga
guguran kertas
maka kutanya dirimu, "apa sebab?"
"perubahan butuh tumbal," katamu
tertegun aku
Kaki Merapi, 11 Oktober 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar