Kutuliskan sajak ini untukmu karena rindu tibatiba menyengatku
mencipta lebam memerah pada kujur hati
mengalirkan deras darah pada bubungbubung nadi
seperti alir jeram sungai menghantam bebatuan
nun di bawah
mencipta leretleret pelangi pada biasnya
Percikpercik air merambah hati
sejenak sempat kerontang
oleh geliat waktu yang sering terburu
menerbangkan debudebu memerahkan mataku
mengalirkan kerjapkerjap mengabur rautmu
Maka kupetik dawai gitar
mendentingkan nadanada kesah hati
menembang bayangmu
Kudengar denging seruling dari palung tak berujung
meningkahi denting dawai menyepuh harmoni
membawa rinaiku padamu
Kutuliskan sajak ini untukmu
karena rindu tak pernah mengenal waktu
Kaki Merapi, 19 Sept 2011
Aku dan pergulatanku menyusupi celah-celah kehidupan yang membawaku dalam kembara yang tak mengenal jeda. Baru kumengerti bahwa sunyi adalah belati berkarat yang mampu membawa sekarat...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
HUJAN PAGI
hujan pagi di musim kemarau dan bulir padi usai dituai aroma tanah basah dan kelepak burung sesayup daun yang kuyup menggurat rautmu di pel...
-
hujan pagi di musim kemarau dan bulir padi usai dituai aroma tanah basah dan kelepak burung sesayup daun yang kuyup menggurat rautmu di pel...
-
dan karma itu menumpahkan hujan pada renjana yang membara lalu kita guratkan janji pada lenguh paling pagi jarak telah menjadi pencuri aku ...
-
Lalu waktu bergegas gegas seperti cemas yang sedang berkemas siapa yang telah menggenggam rindu pucuk pucuk rumput mendadak layu di batas...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar