Aku ingin menjadi kosong agar bisa menampung
semua pendar kasihmu
seperti kelopak bunga pasrah pada kecup lebah
untuk menghasilkan madu.
Matahari meranum pada gigir cakrawala,
mengundang rindu tertebar di taman jiwa.
Jalanan ini masih membisu.
Wahai kasih,
adakah itu engkau menyungging senyum sekuntum anggrek
pada musim kembang?
Aroma renjana tibatiba menyergap kepalaku
senja masih saja tergugu
meski riuh cemara belum berlalu
Aku dan pergulatanku menyusupi celah-celah kehidupan yang membawaku dalam kembara yang tak mengenal jeda. Baru kumengerti bahwa sunyi adalah belati berkarat yang mampu membawa sekarat...
Senin, 12 September 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
HUJAN PAGI
hujan pagi di musim kemarau dan bulir padi usai dituai aroma tanah basah dan kelepak burung sesayup daun yang kuyup menggurat rautmu di pel...
-
hujan pagi di musim kemarau dan bulir padi usai dituai aroma tanah basah dan kelepak burung sesayup daun yang kuyup menggurat rautmu di pel...
-
dan karma itu menumpahkan hujan pada renjana yang membara lalu kita guratkan janji pada lenguh paling pagi jarak telah menjadi pencuri aku ...
-
Lalu waktu bergegas gegas seperti cemas yang sedang berkemas siapa yang telah menggenggam rindu pucuk pucuk rumput mendadak layu di batas...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar