Tiba-tiba aku menjadi daun berenang dalam angin,
terhirup panas di alir nadi meretakkan mimpi.
Pernah kau untai kata
membuatku berkejaran dengan awan
pernah kau bisikkan desah meredam gelisah.
Aku menulis bayangku sendiri
Sepenggal ingatan menapak garis-garis mati
ada ruyak rasa tatkala titik hujan
mengukir pelangi menemani canda para awan
Butir-butir air adalah peristiwa membentang
jalan laluku;
di sana menggenang madu berhias kerikil batu
Ya, aku tersembilu
Lalu aku menjadi kata; bersemayam di kepala,
berhambur lewat lidah mengangakan luka.
Setiap huruf adalah ujung jarum
menukik syaraf rasa,
mengucurkan gigil keringat.
Lalu aku menjadi malam
tempat sunyi menghujam
Kaki Merapi, 6 Juli 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar