Di simpang jalan itu dengan senyum kau memanggilku
wajahmu lelah namun berseri
jarak cahaya telah kau tempuh
aku ingin bersimpuh
Wahai sang Kekasih Jiwa, sosokmu memberiku teduh
saat keluh melusuh
tangan kokohmu menghembuskan belai sutra di wajahku
Termangu
Di simpang jalan itu rinduku terseok
karena debu meliat batinku
sekian waktu kujalani mengikuti
bayang jejakmu
tapi langkahku tercecer
hatiku terserak
alamku sesat
Suaramu menggema memanggilku
aku bergegas meraih meski hanya gemamu
penuh rindu
Aihh, layakkah aku merindu
sedang sambat pujaku tak menentu?
Kaki Merapi, 4 Juli 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar