Jumat, 17 September 2010

Letih Rindu



Diamku dipatuk ribuan bayang
berseduh asap ditelan senyap
dedaun basah dan cemara dalam malam hitam
dengung katak sayup oleh jarak
nyanyi jengkerik menusuki hati
maka hadirmu mengetuk tegunku.

seperti itulah tatapmu
telusuri aku lewat sepenggal bulan
teduhkan aku pada gigir malam
meremas rindu awan yang tak lagi mampu
uraikan hujan.

seperti inilah senyummu
luruhkan geriap jiwa pada lambai bayang cemara
usapkan basah dedaun pada sekujurku
menepis kering hati.

Tuhanku,
esok aku datang pada rumah sunyi abadi
tapi tak lagi bisa kutemui tatap mata
dan senyum membuai hati.
Tuhanku,
ini diamku
letih rindu.



Malang, September 2010.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar