setangkai mawar untukmu
merah demikian mendalam
sisakan hitam
hingga menelan bayang kita
kau dan aku
dan segenap catatan kita
di sisi mana lagi musti aku gurat
setiap noktah menjadi serpih buluh
menyusupi dinding jantung
meneteskan merah di setiap perbincangan
di palung mawar ini
kutancapkan kata-katamu
tonggak sembilu tanpa waktu
kusimpan erat pendar tatapmu
yang membakar mimpiku
dan kusembunyikan catatan ingatan
sejarah anggur yang telah bisu
di palung mawar hitam ini
ucapmu tak lebih daripada ilusi
dan kepadamu
sunyi kutempa menjadi belati
Kaki Merapi 29 Maret 2016
Aku dan pergulatanku menyusupi celah-celah kehidupan yang membawaku dalam kembara yang tak mengenal jeda. Baru kumengerti bahwa sunyi adalah belati berkarat yang mampu membawa sekarat...
Rabu, 30 Maret 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
HUJAN PAGI
hujan pagi di musim kemarau dan bulir padi usai dituai aroma tanah basah dan kelepak burung sesayup daun yang kuyup menggurat rautmu di pel...
-
hujan pagi di musim kemarau dan bulir padi usai dituai aroma tanah basah dan kelepak burung sesayup daun yang kuyup menggurat rautmu di pel...
-
dan karma itu menumpahkan hujan pada renjana yang membara lalu kita guratkan janji pada lenguh paling pagi jarak telah menjadi pencuri aku ...
-
Lalu waktu bergegas gegas seperti cemas yang sedang berkemas siapa yang telah menggenggam rindu pucuk pucuk rumput mendadak layu di batas...

Tidak ada komentar:
Posting Komentar