semisal engkau berdiri di situ, dik
dan jalanan padat oleh asap kendaraan
tetap saja aku nyalakan semangat
menyibak lalu lalang untuk mengulum senyummu
meski sekejap
semisal engkau duduk di sini, dik
kuberanikan diri menyentuh aromamu
dan menanamnya di jantungku
agar tetap bisa kukenali dirimu
ketika gulita tak lagi bisa kutolak
semisal engkau tak lagi di sini, dik
ijinkan aku mengecup kelebatmu
dan menuangkan dalam segurat puisi
supaya rindu tetap krasan tinggal di hatiku
dik,
aduh, dik...
Kaki Merapi 10 April 2013
Aku dan pergulatanku menyusupi celah-celah kehidupan yang membawaku dalam kembara yang tak mengenal jeda. Baru kumengerti bahwa sunyi adalah belati berkarat yang mampu membawa sekarat...
Jumat, 12 April 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
HUJAN PAGI
hujan pagi di musim kemarau dan bulir padi usai dituai aroma tanah basah dan kelepak burung sesayup daun yang kuyup menggurat rautmu di pel...
-
hujan pagi di musim kemarau dan bulir padi usai dituai aroma tanah basah dan kelepak burung sesayup daun yang kuyup menggurat rautmu di pel...
-
dan karma itu menumpahkan hujan pada renjana yang membara lalu kita guratkan janji pada lenguh paling pagi jarak telah menjadi pencuri aku ...
-
Lalu waktu bergegas gegas seperti cemas yang sedang berkemas siapa yang telah menggenggam rindu pucuk pucuk rumput mendadak layu di batas...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar