Aku titipkan senyum pada embun
pagi yang tiap kali mengetuk jendela hatimu
usapkan pada rona pipimu jika kau merindu
Kusampirkan harap pada rindang daunan di sisi kamar
jika kau bangun nanti,
ia akan merambati sekujur nadi
dan geliatmu leburkan renjana yang lama tersekam.
Aku pergi mengusung pagi,
tapi tak kutinggalkan senja
karena rautmu adalah penghuni abadi
alir nadiku
Mari bersendau meski lewat bayang
biar tak terasa bahwa jarak terentang
Kaki Merapi, 19 Juli 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar