Edan... Berkali-kali kau bilang edan...
Lantas harus kubilang apa? Makian jalanan sudah ditelan air di pemancingan, sementara pujian tak pantas dimuntahkan kecuali oleh mereka yang telah terbonsai akalnya.
Edan... Berkali-kali kau bilang edan...
Baiklah, mari kita menyelam keheningan; maka akan kau lihat kekalutan bukan.
Edan... Berkali-kali kau bilang edan...
Kaki Merapi, februari 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar