Rabu, 17 November 2010

Tidurlah

Kekasih,
lihatlah awan berkejaran mengarak matahari mengusap hati kita.
Kilaumu adalah dedaunan pagi berpucuk embun,
sekejap mengurai pesona merasuk jiwa.
Senyummu adalah melodi pemain harpa mendawaikan lenguh cintanya.
Dia tebarkan nada menelusup udara,
menyesaki kepala kita tentang asmara di mimpi awan.

Malam tlah larut, tidurlah tidur kekasih.
Kukirimkan rindu lewat denting angin menelusup hatimu,
agar mimpimu berselimut hangat paduan angan kita.


Yogyakarta, November 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar